Seringkali merasa kagum saat bertemu dan berteman dengan orang-orang yang usianya di bawah saya, namun sudah mendapatkan pencapaian yang lebih dari saya. Entah itu karier, cinta, kematangan emosional, pengetahuan dan pengalaman hidup.
Jadi berpikir dan bertanya-tanya, kok dulu pas saya seumur mereka nggak bisa kayak gitu. Apa yang salah dengan diri saya? Andai bisa memutar waktu tentu saya akan memperbaikinya agar bisa mencapai yang sama atau bahkan lebih dari mereka.
Salah satu orang yang dulu saya kagumi adalah seorang teman yang bekerja di sebuah distributor buku ternama di Indonesia. Namanya sebut saja Arief. Kami dulu berkenalan saat acara pemeran buku di Malang. Di usianya yang masih muda, di bawah saya malahan, Arief sudah menduduki jabatan sebagai kepala cabang distributor di Malang. Yang juga bikin agak ngiri, si Arief ini juga udah merit π
Kariernya sendiri dimulai dari bawah, diawali sebagai penjaga stan kartu ucapan. Lalu ketika ada lowongan di sebuah distributor buku, dia malamar dan diterima di situ. Karena ketekunan dan ide-ide kreatifnya, kariernya melesat hingga dipercaya menjadi kepala cabang di Malang.
Saya melihat Arief memang professional dalam bekerja, dia bisa mengkoordinasi para anak buahnya, bahkan yang usianya lebih tua darinya, mengkonsep acara bedah buku, menangani para narasumber dengan baik. Dia juga memberi saya masukan dalam hal berbicara di depan umum saat acara bedah buku Xerografer. Arief dulu juga sempat bikin akun di MP karena diam-diam ternyata dia hobby menulis juga, tapi kayaknya sekarang MP-nya sudah nggak diurus lagi.
Kini Arief sudah dua tahunan dipindah tugaskan ke Jakarta, sesuai dengan obsesinya yang memang pengin lebih mengembangkan kariernya di ibukota, hidup bahagia bersama istri dan anaknya yang sudah berumur dua tahun. Barusan saya menulis ucapan selamat ulang tahun di wall FB-nya dan jadi terinspirasi untuk menulis hal ini.
Pasti ada yang bilang, tiap orang punya jalan dan waktunya sendiri-sendiri. Iya sih, hal itu nggak bisa dipungkiri. Meski kita udah usaha setengah mati tapi kalau yang Di Atas belum nentuin hal itu kita capai sekarang, ya nggak akan tercapai.
Di MP ini saya juga bertemu dengan beberapa anak muda (duh berasa tuir aja nulis gini) yang mempunyai kelebihan-kelebihan yang membuat saya kagum. Ada yang tulisannya dewasa dan penuh makna, ada yang lucu dan menghibur, ada juga yang pengetahuannya tentang buku, film dan musik yang begitu luas (pasti yang nulis seri meme pada berebut acung tangan :p) dan masih banyak lagi lainnya. Saya senang berteman dengan mereka, saya bisa belajar dari mereka baik langsung maupun secara nggak langsung dan tentu saja jadi berasa muda terus π
Saya bukannya tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan pada saya, hanya sekedar ingin mengungkapkan kekaguman saya pada mereka. Hmm ya ada sedikit rasa iri juga sih, tapi bukan yang iri-iri sirik. Melainkan rasa iri yang saya harap bisa memotivasi saya untuk bisa seperti mereka, semoga. Di dunia ini tidak ada kata terlambat bukan untuk belajar dan memperbaiki diri?
Jadi berpikir dan bertanya-tanya, kok dulu pas saya seumur mereka nggak bisa kayak gitu. Apa yang salah dengan diri saya? Andai bisa memutar waktu tentu saya akan memperbaikinya agar bisa mencapai yang sama atau bahkan lebih dari mereka.
Salah satu orang yang dulu saya kagumi adalah seorang teman yang bekerja di sebuah distributor buku ternama di Indonesia. Namanya sebut saja Arief. Kami dulu berkenalan saat acara pemeran buku di Malang. Di usianya yang masih muda, di bawah saya malahan, Arief sudah menduduki jabatan sebagai kepala cabang distributor di Malang. Yang juga bikin agak ngiri, si Arief ini juga udah merit π
Kariernya sendiri dimulai dari bawah, diawali sebagai penjaga stan kartu ucapan. Lalu ketika ada lowongan di sebuah distributor buku, dia malamar dan diterima di situ. Karena ketekunan dan ide-ide kreatifnya, kariernya melesat hingga dipercaya menjadi kepala cabang di Malang.
Saya melihat Arief memang professional dalam bekerja, dia bisa mengkoordinasi para anak buahnya, bahkan yang usianya lebih tua darinya, mengkonsep acara bedah buku, menangani para narasumber dengan baik. Dia juga memberi saya masukan dalam hal berbicara di depan umum saat acara bedah buku Xerografer. Arief dulu juga sempat bikin akun di MP karena diam-diam ternyata dia hobby menulis juga, tapi kayaknya sekarang MP-nya sudah nggak diurus lagi.
Kini Arief sudah dua tahunan dipindah tugaskan ke Jakarta, sesuai dengan obsesinya yang memang pengin lebih mengembangkan kariernya di ibukota, hidup bahagia bersama istri dan anaknya yang sudah berumur dua tahun. Barusan saya menulis ucapan selamat ulang tahun di wall FB-nya dan jadi terinspirasi untuk menulis hal ini.
Pasti ada yang bilang, tiap orang punya jalan dan waktunya sendiri-sendiri. Iya sih, hal itu nggak bisa dipungkiri. Meski kita udah usaha setengah mati tapi kalau yang Di Atas belum nentuin hal itu kita capai sekarang, ya nggak akan tercapai.
Di MP ini saya juga bertemu dengan beberapa anak muda (duh berasa tuir aja nulis gini) yang mempunyai kelebihan-kelebihan yang membuat saya kagum. Ada yang tulisannya dewasa dan penuh makna, ada yang lucu dan menghibur, ada juga yang pengetahuannya tentang buku, film dan musik yang begitu luas (pasti yang nulis seri meme pada berebut acung tangan :p) dan masih banyak lagi lainnya. Saya senang berteman dengan mereka, saya bisa belajar dari mereka baik langsung maupun secara nggak langsung dan tentu saja jadi berasa muda terus π
Saya bukannya tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan pada saya, hanya sekedar ingin mengungkapkan kekaguman saya pada mereka. Hmm ya ada sedikit rasa iri juga sih, tapi bukan yang iri-iri sirik. Melainkan rasa iri yang saya harap bisa memotivasi saya untuk bisa seperti mereka, semoga. Di dunia ini tidak ada kata terlambat bukan untuk belajar dan memperbaiki diri?
aku ngerti kalo kamu bukannya gak bersyukur..tapi kalo pendapat “tiap orang ada jalannya masing2” itu emang rahasia tuhan. apa yg dia kasih ke tiap manusia, baik yg dulu maupun di masa depan, baik kesulitan maupun kemudahan, kombinasi2 itu yg bikin manusia bertumbuh. tumbuhnya ke mana? nah kadang2 kita meremehkan diri sendiri.. gak nyadar kelebihan diri.. terus menerus membandingkan dgn kelebihan org lain yg gak kita punyai.gpp kok kalo utk memotivasi. asalkan kalo gak bisa seperti mereka, gak perlu heran/kecewa yah :)apalagi kita tau yg namanya masa depan. kita gak tau sampai kapan akan terus bertumbuh π
merekamereka yang muda, daya juangnya lebih dari kita.. :Djadi membuat kita berpacu kan?
Bersyukurlah mempunyai teman yang pencapaiannya bisa untuk menyemangati diri… untuk menjadi lebih dinamis dan hebat dari kondisi saat ini.
Hehehe.. Makasih kakak.. *lanjut belajar* *ditabok*
aku sih penginnya tumbuh ke atas, bukan ke samping *nyontek iklan susu remaja*tumbuh menuju apa yang kucita-citakan pastinya, sekarang emang udah tercapai (menjadi penulis) tapi belum mencapai target.
iya bener sekali Mbak, kita jadi lebih semangat n termotivasi.tapi adakalanya kita musti tahu diri, saat masa kita udah lewat jangan dipaksain.
aamiin, moga bisa seperti itu Mas Iwan.
Iya dek, sama-sama :D*duduk ngawasin**aku kabulkan Mus: plak-plak*
Daun muda lewat niyh,hahahaha
Hmmm kalo buat have fun nggak apa-apa, tapi kalo untuk serius? tunggu dulu :D*sok amnesia*
Jgn pnh takut belajar,mas bro libran04. Tua.muda px kelebihan dan kekurangan kok,hehehe
*bayangin libran04 dance have funx ridho roma*,hahahaha…
*alay detected hi3*kalo takut sih enggak, yang menghalangi mungkin rasa malu. kayak misalnya aku kan nggak bisa renang, dah umur segini mau belajar ya malu π
*cari pinjeman bulu dada dulu*
Sami. Eyke jg ga tw berenang. Tw siyh,tp gaya batu doang,hahaha
Libran 01 harap menjaga nama baik klan Libran, nulisnya kalo di blog jangan disingkat-singkat gitu, ntar dituduh alay :))aku juga bisa kalo gaya batu, tinggal plung ga balik-balik *garing nian*
eh masa kita ga pernah lewat.. sepanjang masih usaha bisa kog kalu kita juga seperti mereka.. ga ada kata menyerah loh..
yang muda yang beda = yang muntah darah yang berak darah.gua masuk list yang mana ni? π
Riswan: apa hubungannya coba muda sama muntah dan berak darah. Malam minggu jangan ngomong yg jorok napa?Hmm elu kayaknya pas masuk Abegeh Tua ahahaha
cahh dia kagak ngarti “yang Muda yang Beda” hahahaahhh begitu ternyata -menunduk lesu terus pegi-
setujuuugak usah pake malu..masak belajar renang aja malu? hehehe.. toh di kolam renang gak kelihatan, katanya tampang imut? =))
iya, gak ada kata terlambat, lagian nasib org gak ada yg tau. Start duluan jg blm berarti menang trs dr yg start belakangan. Berakhir gimana jg gak ada yg tau, mgkn yg perlu itu berusaha yg terbaik, kedepannya tentu jg akan lbh baik lg .
menghituung hari…*punten, numpang nyanyi pak*
aku juga bangga punya temen yang udah nerbitin buku macam kamu wan π
uhm aku prefer fitness aja Nit, yang penting kan olaharaga he3
semoga bisa menerapkan hal ini, secara kita seringkali permisif pada kemalasan diri sendiri.
maaf nggak ada uang recehan :))
orang cita-citanya beda-beda, jalannya juga beda-beda. tinggal usahanya, sama besar atau nggak karena hasil tergantung itu…semangat semangat!