Privasi di Jejaring Sosial

Sebuah hasil analisa yang tidak sengaja tentang tiga orang di dunia maya yang berkaitan dengan status relationship pada dua jejaring sosial. Kita sebut saja mereka ini A, B dan C. Lalu untuk jejaring sosialnya kita sebut Jejos X dan Jejos Y. Untuk tingkat keamanan dan privasi, Jejos X lebih unggul daripada Jejos Y.

A mempunyai pacar yang dikenalnya di Jejos X. Meski hubungan mereka di Jejos X sudah menjadi rahasia umum di antara beberapa kontak namun A tak pernah menyebutkan secara langsung sang pacar dalam postingannya. Beda dengan di Jejos Y yang memang mempunyai fitur untuk menunjukkan status relationship, di sana status hubungan A dengan pacarnya tertera dengan jelas di profilnya.

B sudah menikah. Sama dengan A, meski di Jejos X sudah menjadi rahasia umum jika dia sudah berkeluarga namun dia sama sekali tak pernah memasang foto anggota keluarganya atau sekedar menulis tentang mereka. Sama dengan A, di Jejos Y statusnya yang sudah berkeluarga itu tertera dengan jelas, bahkan foto keluarganya bisa dilihat oleh semua orang tanpa batasan privasi sedikitpun.

C juga mempunyai pacar yang dikenal di Jejos X. Berbeda dengan A dan B, C beberapa kali menuliskan tentang hubungannya di Jejos X. Bahkan fotonya bersama sang pacar juga pernah dipasangnya. Ada yang menganggapnya terlalu terbuka dengan kehidupan pribadinya tersebut di Jejos X. Sebaliknya di Jejos Y, C tidak mencantumkan status hubungannya meski pacarnya juga mempunyai akun di sana.

Dari contoh perilaku tiga orang di atas, nilai dan batasan sebuah privasi menjadi sesuatu yang relative sifatnya. Perbedaan yang berlawanan ada pada B dan C, keduanya mempunyai pilihan sendiri-sendiri di Jejos mana mereka membuka kehidupan pribadi mereka. Di mata para pemilik akun Jejos X, B mendapat penilaian positif sebagai orang yang melindungi keluarganya dari sorotan dunia maya. C sebaliknya, dia mendapat penilaian negative sebagai orang yang terlalu terbuka dengan kehidupan pribadinya. Namun di mata para pemilik akun Jejos Y, penilaian yang didapat B dan C menjadi tertukar.
Untuk A sendiri, baik di Jejos X dan Y dia mendapat penilaian sebagai orang yang terbuka dengan kehidupan pribadinya.

Jadi pesan yang ingin saya sampaikan melalui tulisan ini adalah setiap orang mempunyai pilihan masing-masing di mana dia akan membuka kehidupan pribadinya. Biasanya pilihan itu didasarkan atas dasar keakraban dan kenyamanan yang dirasakan di jejaring sosial tersebut. Munculnya sebuah penilaian positif atau negative memang tidak dapat terelakkan namun yang terpenting adalah kita harus menghargai pilihan setiap orang.

*sebuah tulisan sotoy di sore hari yang cerah*
**gambar diambil dari sini.