Gado-Gado Asih Pesek

Sehabis jumatan tadi bersama Putro cari makan di Warung Biru yang lumayan sering jadi langganan kami. Dulu Warungnya itu namanya Warung Biru tapi tadi ternyata udah ganti menjadi Warung Asih Pesek. Menu andalan warung ini adalah rujak cingur dan gado-gadonya yang porsinya yang besar, makanya nggak salah jika ditambahin kata Djumbo.

Warung Bu Asih ini letaknya di kawasan Watugong, kalau dari Jembatan Soekarno-Hatta terus aja ke arah Barat. Nanti setelah Swalayan Unibraw jalan terus beberapa meter hingga menemukan warung dengan spanduk merah. Letaknya persis di pinggir jalan, gampang kok nyarinya.

Kalau menu rujak cingurnya saya sudah sering merasakan, lumayan sih rasanya tapi sayang cingur (kikil)nya hambar karena pas menggoreng nggak dibumbuin. Kalau untuk porsinya jangan ditanya, saya selalu aja nggak habis makannya.

Nah tadi saya mencoba gado-gadonya, biar makanan yang saya makan ada variasi sayur-mayurnya. Putro sengaja memesan tanpa lontong, awalnya saya kira karena dia udah kenyang. Tapi setelah gado-gado kami selesai dibuatin barulah saya tahu kenapa Putro nggak mau pake lontong.

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, porsinya banyak banget hingga membuat saya ragu apakah bisa menghabiskannya. Suka sih liat wujudnya yang penuh warna-warni tersebut. Hijaunya kacang panjang dan daun sla yang kriting, wortel yang dipotong kecil-kecil seperti batang korek api, tomat segar yang menggoda, lalu lontong dan kentangnya, telor. Semuanya disiram dengan bumbu kacang dan ditaburin toping bawang goreng. Ah iyaa, jangan lupa keripik emping kesukaan saya.

Namun sayang, walaupun sudah menguatkan diri untuk memakannya namun saya tetep aja nggak bisa menghabiskannya. Nyerah deh saya, wong perut rasanya udah penuh banget itu. Dan inilah hasil akhir makan siang saya tadi.

Oh iya kelupaan, Gado-Gado Djumbo ini harganya hanya Rp.5000 saja lhooo, muraah khaaan??