Lingkaran Pertemanan

Beberapa waktu yang lalu saya akhirnya membuat akun di gugel ples atas undangan dari temen-temen MP yang udah gabung duluan di sana. Lebih tepatnya sih saya yang meminta mereka untuk mengundang saya 😀 Soalnya kalau nggak ada yang mengundang kita nggak bisa bikin akun sendiri, katanya siih gitu.

Di gugel ples, teman-teman yang udah kita add dimasukkan dalam sebuah lingkaran pertemanan. Sampai saat ini kalau nggak salah baru ada lima orang di dalam lingkaran pertemanan saya. Saya masih bingung sih sebenarnya mau ngapain di sana, soalnya temen-temen yang ada di sana juga semuanya temen MP semuaa. Uhm mungkin ntar bisa buat posting status-status ga penting aja kali ya. Kalau kebanyakan ngekuiknot di MP takutnya ntar menganggu temen-temen. *lirik Bimo dan Ancha 😛

Model lingkaran pertemanan di gugel ples ini mengingatkan saya pada lingkaran pertemanan yang ada di kehidupan nyata. Tiap orang tentunya berbeda-beda jumlah lingkaran pertemanannya dan jumlah orang di tiap lingkaran.

Orang-orang di lingkaran pertamanya biasanya adalah orang yang paling tahu luar dalam kita, rahasia tentang diri kita, mereka adalah orang-orang pertama yang kita curhatin kalau lagi ada masalah. Orang-orang ini bisa pasangan, keluarga dan sahabat. Sahabat di sini nggak terbatas yang di dunia nyata saja tentunya. Seorang psikolog/psikiater bisa juga masuk dalam lingkaran ini karena mereka mengetahui masalah/rahasia kita tapi tentunya dalam konteks profesionalisme.

Lingkaran kedua bisa diisi oleh pasangan, sahabat level dua dan keluarga. Pada mereka kita juga curhat tentang masalah kita tapi biasanya yang nggak berat. Untuk berbagi rahasia biasanya kita masih ragu, entah karena takut dibocorin atau takut mereka akan pergi jika mengetahui rahasia buruk kita.

Lingkaran ketiga diisi oleh teman-teman yang akrab, entah itu di sekolah, kampus, kampung, tempat kerja maupun dunia maya.
Lingkaran keempat diisi oleh teman-teman biasa, sekedar kenal atau tahu. Pokoknya orang-orang terluar dari lingkaran pertemanan kita.

Kalau menurut saya pribadi, kita perlu menyusun lingkaran pertemanan di sekitar kita agar saat mempunyai masalah kita nggak sembarangan curhat ke orang, talk to your self Wan hehehehe. Kalaupun kemarin saya kebanyakan curhat di MP itu karena saya merasa udah nyaman berbagi masalah dengan teman-teman di sini. Silahkan cek di FB saya, saya udah luamaaaa banget nggak update status. Sampai-sampai ada yang nanyain, kok saya udah nggak pernah keliatan di FB.

Toh biasanya kalau saya curhat di MP itu selalu saya setting entah untuk kontak aja atau network, tergantung berat ringan masalahnya. Tapi saya sadar, juga berkat masukan temen-teman, bahwa senyaman-nyamannya saya curhat di MP tetep kudu ada batasannya. Seakrab-akrabnya dengan teman di MP, saya harus ingat bahwa kita hanya kontak di dunia maya saja, segala hal bisa terjadi. Duh kok kesannya jadi kayak menjauh gini ya. Intinya sih saya akan mulai mengurangi curhatan saya yang terlalu personal, misalnya aja yang tentang cinta-cintaan gitu ahahaha.
Asal tahu aja sih, sebenarnya yang saya ceritain atau curhatin tentang masalah cinta selama ini hanya masalah sepele dan global aja. Kalau yang berat gitu saya biasanya curhat langsung lewat sms atau PM ke sahabat-sahabat saya di MP ini.

So buat para fans, jangan bersedih meski saya nggak curhat lagi tentang kisah cinta saya , ntar saya akan menggantinya dengan foto-foto narsis yang ganteng dan tidak datar lagi :)))

Sepertinya itu saja yang bisa saya tuliskan, semoga ada manfaatnya. Contoh lingkaran pertemanan di atas hanya versi saya aja, teman-teman pasti mempunyai versi sendiri-sendiri. Pesan saya, selektiflah dalam memasukkan orang-orang di lingkaran pertemanan dan jagalah lingkaran itu agar jangan sampai pecah.