Sementara itu di bagian lain kompleks AMI nampak Polwan Nita sedang berpatroli bersama dua anak buahnya, Wib dan Moes. Mereka bertiga menyusuri lorong-lorong komplek AMI untuk merazia para akademia yang tidak ikut menjalankan sholat tarawih dan tadarus. Hampir setengah jam mereka berkeliling kompleks AMI namun tak kunjung menemukan satupun akademia.
“Kok sepi gini ya Bu? Padahal tadi saat sholat Tarawih ada beberapa akademia yang tidak nampak batang hidungnya, ” tanya Wib.
“Iya neh, nggak seru kalau nggak ada yang ketangkep,” tambah Moes.
“Hmm pasti mereka bersembunyi di suatu tempat. Ayo kita cari lagi!” perintah Polwan Nita sambil menyinari seluruh penjuru kompleks dengan senternya.
Baru beberapa langkah mereka berjalan, mendadak terdengar bunyi letusan disusul kemudian dengan kembang api yang bersinar dengan indahnya di langit.
“Nah itu mereka, cepat cari asal kembang api itu..!!” pekik Polwan Nita dengan penuh semangat. Wib dan Moes segera berlari mencari asal kembang apa itu.
“Sepertinya berasal dari gedung olahraga, Bu.”
“Ya udah, ayo kita cepat ke sanaaa…!!”
Dugaan Moes ternyata benar, ketika mereka bertiga sampai di belakang gedung olahraga mereka melihat beberapa akademia sedang bersendau gurau sambil menyalakan kembang api. Polwan Nita dengan sigap menyuruh kedua anak buahnya mengendap-ngendap agar para akademia itu tidak mengetahui kehadiran mereka. Dengan bersembunyi di balik semak-semak mereka mendekati gerombolan akademia yang mbalelo tersebut.
“Ooh kalian bersembunyi di sini rupanya!” suara Polwan Nita mengagetkan para akademia. Begitu melihat wajah sang polwan yang dikenal galak dan tak mengenal ampun pada akademia yang melakukan pelanggaran, mereka langsung panik dan spontan berhamburan melarikan diri.
“Tangkap mereka, jangan sampai kabuurrrrr…!!” teriak Polwan Nita pada Wib dan Moes yang sudah siap menyergap di dua arah.
Dengan gesitnya kedua anak buah Polwan Nita itu menangkap akademia yang berada dekat dengan jangkauan mereka.
“Kenaaa kamuu…” teriak Wib sambil menangkap tangan seorang akademia putri berkamacata.
“Jangan Pak, lepasin…” rengek akademia tersebut dengan paniknya.
“Mau lari kemana hah…” bentak Moes seraya menangkap tangan akademia putra yang sedang memegang kembang api.
“Paak, toloong lepasin Paaak….” teriak sang akademia sambil berusaha melepaskan diri dari cengkaraman tangan Moes.
“Ayoo, jangan ribut. Salah sendiri kamu pakai main kembang api segala!”
“Saya gigit lho Paak sampeyan kalo nggak ngelepasin…” ancam si akademia itu sambil menunjukkan kedua taring imudnya.
Moes tak mempedulikan ancaman tersebut, dia terus mengelandangnya menuju Polwan Nita yang berhasil menangkap satu akademia juga.
“Tolong Buuuu, lepasin akooooh…” jerit akademia putri itu.
“Diam kamu, Raya Aishwarya Ray….” bentak Polwan Nita dengan geramnya.
Akademia putri itu langsung terdiam begitu mendengar si ibu polwan mengetahui namanya.
“Siapa yang kamu tangkap itu Moes…”
“Nggak tahu Bu, dia nggak bawa ID..Aaaaarrrrghhhh….” Moes menjerit histeris sambil memegangi kedua tangannya. Rupanya akademia yang bertaring imud itu tidak main-main dengan ancamannya tadi.
“Itu Ihwan Culleeeen….” pekik Polwan Nita seraya mengambil sebuah botol dari saku celananya. Lalu dengan cepat dia semburkan serbuk yang berada di dalam botol tersebut ke arah Ihwan Cullen. Seketika itu juga Ihwan langsung kelojotan karena merasakan gatal di sekujur tubuhnya. Rupanya botol itu berisi serbuk bawang putih yang merupakan pantangan bagi Ihwan. Moes tak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia mengambil tali tampar dan segera mengikat tangan Ihwan.
“Dan ini pasti….” Polwan Nita mendekati Wib dan akademia tangkapannya. “Nina Kournikova.”
“Betapa beruntungnya kita malam ini, karena kita langsung bisa menangkap ketiga anggota trio gemblung sekaligus.” Polwan Nita tersenyum puas atas hasil tangkapan mereka malam ini.
“Kami bukan trio gemblung, kami ini Trio Koalisiiih,” protes Raya.
“Iya, Ibu Nita jangan sembarangan ya mengubah-ubah nama kami,” tambah Nina nggak mau kalah.
“Halaah, mau trio gemblung kek, koalisi kek, atau trio kwek-kwek, I don’t care!! Ayo cepaat bawa mereka semua ke Azkaban.”
Ketiga wajah anggota Trio Koalisi langsung pucat demi mendengar nama gedung yang terkenal sebagai tempat untuk menghukum para akademia yang melakukan pelanggaran tersebut.
Gedung Azkaban
Trio Koalisi sama sekali tak menyangka jika kegiatan bermain kembang api itu bisa menyeret mereka ke dalam Azkaban. Padahal niat mereka hanya ingin sejenak menghibur diri dari kejenuhan menjalani rutinitas kuliah di AMI.
“Dasar emang, Polwan Nita itu suka nyari-nyari kesalahan para akademia,” keluh Nina sambil memegangi jeruji sel yang mengurung dirinya. Mereka bertiga dikurung dalam sel yang berbeda.
“Udahlaah Mom, nggak ada gunanya menggerutu kayak gitu. Yang terpenting sekarang kita pikirkan pembelaan apa yang akan kita utarakan di sidang nanti,” nasihat Raya sambil membenahi jilbabnya yang sedikit berantakan saat penangkapan tadi.
“Mas Wawan gimana, udah nggak gatel lagi?” tanya Raya pada Ihwan yang berada di sel sampingnya.
“Udah mendingan…” jawab Ihwan sambil mengaruk-garuk tangannya.
“Whoiii siapa sih itu, datang-datang ramai sendiri?” mendadak terdengar suara dari sel depan mereka.
“Maaf-maaf…di situ siapa?” tanya Raya sambil melongok ke depan.
“Ditanya malah nanya, gue Dani Malfoy. Kalian?”
“Akooh Raya, ini mamaku Nina dan itu kembaranku Mas Wawan.”
Dani memandang penuh sangsi pada Trio Koalisi karena memang diantara mereka bertiga tidak ada kemiripan sama sekali, kecuali satu bahwa mereka sama-sama narsis parah. Bagaimana nggak narsis, semenjak masuk sel mereka malah asyik berfoto-foto.
“Khelian sheleh ephe seeeh kok bishe mhesuk ke Ezkhebhen…” kali ini gantian akademia yang berada di sel sebelah Dani yang bertanya.
“Eh Mas, kalau ngomong jangan sambil gigit bibir gitu dong, nggak jelas neh,” protes Nina.
“Ekhu nggek nggigit bibir, ini emheng dari sononyheee duduuuullll.”
“Oooh ya mangap,” ujar Nina sambil ketawa cekikikan.
“Eh pertanyaan gue tadi belum kalian jawab!” sela Dani.
“Kami tadi mainan kembang api di belakang gedung olahraga, eh tahu-tahu ada Polwan Nita sama dua anak buahnya. Kalau kamu?” jawab Raya mewakili teman-temannya.
“Hmm gue matahin hak stilettonya Bu Arni Umbridge,” jawab Dani sambil menahan tawa.
“Omaiigot jadi itu kamu. Tau nggak, Bu Arni kalau mau ngajar selalu deh curcol tentang tragedi stilettonya itu. Kesian bener beliau,” ungkap Ihwan yang sudah tidak merasakan gatal lagi di tubuhnya. “Emang haknya kamu apain sih kok bisa patah gitu? Aku sih pernah denger katanya kamu patahin pak
e ilmu sihir yaa?”
Dani terperangah tak percaya mendengar pertanyaan itu.
“Elo denger dari siapa?”
“Lupa aku, tapi yang pasti sih itu udah jadi rahasia umum kok.”
“Amsyoooong tenan, siapa ya yang bocorin…”
“Jadi beneran ya kamu bisa sihir? Trus kenapa kamu ga lari aja pake ilmu sihirmu?”
“Tongkat gue disita sama Polwan Nita, jadi gue nggak bisa apa-apa.”
“Eh Mas ini namanya siapa trus kenapa kok bisa dimasukkan Azkaban?” gantian Nina yang bertanya.
“Benerheeen khelien pengin theuuu, thepi jhenghen kaghet yeee,”
Trio Koalisi manggut-manggut tanda mengerti.
“Nemekhu Yasdi Sungkar. Ekhu nyilet-nyilhet kethieeknya Prof Bambang…” Yasdi juga tertawa saat menjawab pertanyaan dari Nina.
Trio Koalisi mendadak panik lagi mendengar jawaban dingin Yasdi.
Akhirnya kelima tahanan Azkaban itu saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Rasa senasib sepenanggungan membuat mereka cepat sekali merasa akrab satu sama lain. Bahkan di pikiran mereka langsung terbersit rencana untuk melarikan diri dari Azkaban.
Berhasilkah mereka berlima kabur dari Azkaban? Hukuman apa yang mereka terima dari para pendiri AMI? Temukan jawabannya di kisah berikutnya.
*diikutkan dalam lomba-nya Febie di sini
Pertamax diamankan
Keduax
Ketiax… Baca dulu
catur
Ambil deh yg mau klimaks
klimaxxxx…*ikutan baca
jiahhhh
salah mb intan 😛
monggo silahkan baca 😀
@cawah: keinjek 😛
aku juga mau ngelanjutin sekolah di AMI ah XDmb rayya teteup lebayy ya bicaranya *kaburrrrrr takur dilempar bakiak
Kok kayak cerita heri poter yak?? *om ihwan sebagai hermione* hahaha :))
Yaa endingnya ga klimaks… Ga seru ah *pulang*
Mas Catur: Raya kan selain MPer Tercerewet juga dapat gelar Miss XL aka eXtra Lebay hi3
Mas Catur: Raya kan selain MPer Tercerewet juga dapat gelar Miss XL aka eXtra Lebay hi3
“Nina Kournikova.”rusia bangeuud.. XD
AMI punya penjara juga yah…. bener2 lengkap dengan fasilitas 🙂
ngakak baca nama2 ini…
kok akademimu nyeremin sih wan
Ihwan culun koq nggigit? Siluman nyamuk yah?
Omali: turunan vampir kali maksute 😛
Huahaha.. Kejebak sama gw di tahanan. Curhat terbaik dapat seperangkat alat silet :))
Nina: Trus kamu Harry ya *sibakin rambut*
Mbak Intan: kan klimaksnya di penangkapan itu Mbak, ending sengaja menggantung biar pembaca penasaran sama lanjutannya.
Vera: mau pake marga masnya Nina, belum ijin he3
Mas Rifki: ntar ada rumah sakit, salon, mall, kolam renang hahaha dah kayak real estate aja
Mas Rifki: ntar ada rumah sakit, salon, mall, kolam renang hahaha dah kayak real estate aja
Mbak Niez: asiiik bisa bikin juri ngakak neh, dapet point plus ya 😀
Priyo: kenapa, kamu mau keluar? Ora isoo.
Hihihi… *sibak kacamata*… Gak apa2 kali om… marganya udah dipatenkan… jadi aman.. pake ajah dalam cerita, gak ada minta royalti kok… wakakakkaakkk XD
masnya nina orang rusia? *eaa gaknyambung
hiiii sejak kapan tokoh politik banting setir jadi ustadz sih mas…nanazh urbaningrum kan sedang sibuk press conference mengenai kekisruhan politik melatipelayu tu kemaren…*mungkin juga sekalian press conference untuk pencitraan nama baik juga ya jadi ustadz hehehehebdw, selain nanazh urbaningrum, ada saudara beliau, nanazh urbanisasi lo…beliau ngurusin promo melulu untuk buat masyarakat menggalakkan pembangunan wilayah urban di kota Painan, Sumatera Barat…wekekekekekekekekekekumat.com
abis itu minum es Nanazh Buah ya, kan capek tuh habis membangun kota painan :))
Omali: wah ngeremehin neh, tunggu ntar Omali, duel trio kita.
Yasdi: wah lumayan tuh buat mas kawin, seperangkat alat silet LOL
Nanazh: bukan urbanisasi kalo gitu tapi transmigrasi lebih pas hi3
Oh, aku baru tahu ternyata dirimu kembarannya Raya toch? Jadi sebenernya namanya Rayu ya, bukan Ihwan?!
Bunda: Rayi aja Bun, kalo Rayu ntar jadi cowok perayu ha3kebetulan zodiak kami sama, sifat2nya juga.
Hahahaha……. arek pinter! Ngerti ae maksudku 😀
Ihwan Cullen geto looh
hmmmm,,, pasti berhasil,hahahahaa..mantranya trio koalisi yasin fadelah + 3 kul ;-D
kamyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh ;-p
wkwkkwkwkk…..diahhhh mraaahhhh sekaliiiihhhhh
Raya: itu mau njebol penjara apa melet sipirnya Ray he3
Lho?! Kan bukannya yang cullun-cullun agak-agak gimana gitu?!*mlayu sakdurunge dibandem teklek*
hiiii,,,alay banget sih?
…ihwan jadi pampir?
Mas Roel: keturunan Vampir Mas 😛
sodaranya pampir yang ini, ya?
masih untung bukan Nina Saklitinov Sabtu Kliwon Tiga November 😀
wah lucu kartunnya, buatin dong Mas he3
LOLapa diganti ini aja yaaa?
misi numpang baca…
untuk Ihwan Cullen, hukumannya dikebiri aja hahaha….
kayaknya mereka berlima ini berkasnya bakal langsung P21 dehjadi langsung sidang dengan hukumanpenjara seumur hidup dan setiap hari diberi makan krupuk Maicih leveh 10wkwkwkwkwk
monggo Gan, hepi reading.
Ngawur aja, kesian ntar istri saya kelak.Om Deba aja tuh biar ga nakal :))
aku mau aku mau, di Malang susah neh nyarinya.krimin ya Bu Arni Umbridge yang cantik.*kedip-kedip ganteng*
wkwkwkwkmalah nagihakademia gak sopan*seblak pake bungkus kripik*
dibikin sate aja sekalian hahaha…
kok nga ada dementor-nya ya di penjara azkaban? hihihi akademi yang menyeramkan..sampe punya dungeon hiiiyyyyy
tadinya mau nyebut Mas Wieb n Moes dementor kok ga tega he3dungeon itu penjaga ya Mbak?