Saya dan Ibu Peri sebenarnya tiap hari berinteraksi lewat blog, cukup akrab bahkan saya pernah curhat sama beliau, namun belum pernah ngajak chatting. Bukannya apa-apa, saya masih sungkan soalnya beliau usianya jauh di atas saya, takut jika nanti gaya chatting saya kurang sopan gitu. Makanya Ibu Peripun heran, kok tumben-tumbennya saya mengajak chatting dirinya.
Kami pun lalu mengobrol ringan, Ibu Peri menanyakan tentang kondisi kesehatan Ibu. Saat itu Ibu baru beberapa hari pulang dari rumah sakit dengan kondisi masih susah bicara dan tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki sebelah kanan. Untuk beraktifitas seperti pindah ke kursi atau melihat teve masih harus digendong, lalu juga masih harus menguatkan punggung Ibu untuk duduk karena selama dua minggu lebih berbaring terus di tempat tidur. Ketika masih di rumah sakit kami bisa melatih Ibu duduk dengan menggunakan kursi roda, nah ketika di rumah kami tidak bisa melakukan hal itu lagi.
Sebenarnya paman saya dulu punya kursi roda namun sekarang masih dipakai oleh kerabatnya yang lain, jadi kami tidak bisa mengambilnya. Untuk membeli baru kami masih mempertimbangkan karena penggunaaannya hanya sebentar. Eh siapa yang menyangka ternyata Ibu Peri memberikan informasi tentang seorang Malaikat Penolong yang sedang membagikan barang-barang kesehatan secara gratis di MP-nya, salah satunya kuris roda. Sayapun lalu segera menuju MP Malaikat Penolong tersebut. Sayang beribu sayang, ternyata kursi rodanya sudah ada yang meminta. Yaa mungkin belum rejeki Ibu saya. Ibu Peri lalu menghibur saya dan menyanggupi akan mencarikan informasi tentang kursi roda gratis yang lain.
Waktu pun berlalu dengan cepat, saya sendiri sudah mengikhlaskan kursi roda gratis yang tidak jadi saya dapatkan itu. Alhamdulillah Ibu sendiri sudah bisa berjalan meski tidak bisa lama-lama. Ndilalah sore itu saya mendapatkan sms dari Ibu Peri yang mengabarkan jika pada hari kamis nanti akan ada kiriman barang buat saya dan salah satunya adalah kursi roda buat Ibu!!
Alhamdulillah Ya Allah, kabar menggembirakan itu benar-benar di luar dugaan saya. Saya tidak menyangka ada orang-orang yang begitu baik pada saya dan Ibu. Ucapan terimakasih yang tak terhingga saya sampaikan pada Ibu Peri dan Malaikat Penolong, semoga menjadi amal sholihah di akhirat nanti, aamiin. Saya tentu saja heran kok bisa Ibu yang dipilih oleh Malaikat Penolong untuk mendapatkan kursi roda tersebut, bukankah sudah ada dua peminta sebelumnya? Sebuah cerita pun mengalir dari Ibu Peri. Setelah membaca komen saya di blognya, sang Malaikat Penolong itu sempat bingung akan diberikan kepada siapa kursi roda tersebut. Atas sara dari Ibu Peri, dia lalu membuka MP saya dan membaca blog-blog yang menceritakan tentang sakit stroke yang diderita Ibu. Dugaan saya, mungkin dari situlah akhirnya Malaikat Penolong memutuskan untuk memberikan kursi roda pada Ibu. Satu amanat darinya buat saya, jika kursi roda itu sudah tidak dipergunakan lagi, mohon diberikan kepada orang lain yang membutuhkan.
Saya lalu menyampaikan kabar gembira itu pada keluarga saya, mereka tentu saja ikut senang. Dan mereka nampak takjub saat mendengar cerita saya bahwa kursi itu saya dapatkan atas kebaikan hati teman dari dunia maya yang belum pernah saya temui di dunia nyata. Ibu awalnya malu ketika saya beritahu akan memakai kursi roda itu untuk jalan-jalan keluar rumah, untunglah saya bisa membesarkan hatinya bahwa tak perlu malu dan kecil hati dengan kondisi beliau saat ini. Ibu sudah banyak kemajuan jadi tak perlu malu apalagi sedih.
Kursi roda itu tiba di Malang lebih cepat sehari dari yang dijanjikan Ibu Peri, sayang saya tidak berada di rumah waktu itu jadi tidak bisa menerima langsung dari kurir pengirimnya. Begitu sampai di rumah ketika pulang kerja saya sudah melihat kursi roda itu ruang tamu, warnanya biru, warna favorit saya dan Ibu. Saya lalu menuju ke kamar menemui Ibu untuk menanyakan tentang kursi roda tersebut. Alhamdulillah Ibu menyukainya.
Sampai hari ini Ibu sudah tiga menggunakan kali kursi roda tersebut, yang pertama saat belanja tempe ke penjual sayuran langganannya, yang kedua jalan-jalan sore bersama saya dan yang terakhir kemarin diajak kakak saya jalan-jalan ke pasar minggu. Saya senang melihat Ibu bisa keluar rumah meski hanya sebentar, lumayan dapat udara segar dan sinar matahari langsung. Yang terpenting adalah mendapat suasana baru karena selama ini hanya bisa berada di dalam rumah saja. Semoga hal itu bisa ikut memacu semangat Ibu untuk bisa sembuh total dari strokenya.
Melalui blog ini, saya ingin mengucapkan sekali lagi kepada dua orang yang berhati mulia yang telah membantu Ibu saya. Terimakasih kepada Ibu Peri yang telah menjadi perantara antara saya dan Malaikat Penolong sehingga kursi roda itu bisa sampai ke Malang. Terimakasih kepada Malaikat Penolong yang telah memberikan kursi roda gratis pada Ibu, Insya Allah saya akan melaksanakan amanat tersebut. Saya tidak bisa membalas apa-apa, doa saya semoga Allah memberikan balasan kebahagiaan yang berlipat dan mencatat kebaikan mereka berdua sebagai amal sholihah, aamiin.
Untuk foto-foto ketika Ibu jalan-jalan sore bisa dilihat di sini.
Hiks! Hiks!! Aku merkabak je nak olehe maca iki. Alhamdulillah, melok seneng ya. Salam hormat untuk ibunda.Ibu Perinya ada di Jakarta bukan? Saya duga beliau yang memang super atensi sama teman-teman mayanya.
kayak kursi rodanya simbah. . . *hiks*
Alhamdulillah senenge yoo
alhamdulillah ikut senang… btw, tiap hari latihan jalan juga?
wah ikut senang bacanya.. semoga bikin hari ibu bahagia ya..
Alhamdulillah..ikut senneg bacanya mas..
🙂
alhamdulillah….semoga ibu bisa lebih cepet sembuh…. aamiin
duh maaf ya Lin jadi ngingetin kamu sama Mbah.
Iya Mas Alhamdulillah banget.
alhamdulillah…melu seneng
kalo latihan secara khusus enggak Mbak, tapi Ibu seneng jalan ke ruang tamu dan lainnya.
suwun Ly.
🙂
aamiin, makasih Bang.
maturnuwun Mbak.
ada cling clingnya 😀
buat nutupin nama dan alamat Mas, kan privacy.
alhamdulillah
ga pake sesuatu Mbak? he3
alhamudillah ikut seneng ibu sudah bisa menikmati udara di luar rumah lagi Wan. pernah baca juga di jurnalnya Mbak Tintin memang ada temannya yg pernah bagi2 alkes ex ibunya yg sdh meninggal
Alhamdulillah
makasih Teh.oh saya belum pernah baca yang itu.
suwun Mus.
jadi terharu, wan..mudah2an Ibu Peri dan Malaikat Penolong bertambah2 berkatnya. AMiiin.
*kasih sapu tangan*aamiin, makasih doanya Mbak.
Alhamdulilah, bisa memudahkn penyembuhan ibu :)*aku dah komen khan?
makasih Dek udah membantu merawat Ibu selama ini.
ibu peri ne dudu ibu periyo kan wan?
baik bener yang ngasih.. mudah2an dapet balasan lebih baik dari Allah Swt, aamiiinn… 🙂
Salam buat ibu Peri, semoga menambah semangat dan kedamaian ibumu ya.
Alhamdulillah ya mas :)Disinilah indahnya pertemanan, sekalipun lewat dunia maya….dan trims juga untuk Ibu Peri + Malaikat Penolong 🙂
jalan dari Tuhan terkadang tidak dapat dimengerti oleh manusia ya Wan, kiranya si Ibu dan sang malaikat diberi berkat oleh Yang Maha Kuasa
sama2 Ndut 🙂
lek iku lak Ibu Wulan 😛
iya baik banget, aamiin.
beliau pasti membacanya Mas, aamiin.
iya bener sekali Ry, pertemanan sejati ga mengenal dunia nyata ataupun maya.
betul Mas, Tuhan kasih rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka.aamiin.
dan smoga kita selalu dikelilingi teman2 yang baik :)Aamiin.
ikut bahagia ya mas Ibunda diberi kemudahan. semoga ibu peri dan malaikat penolong diberi balasan kebaikan yg berlipat ganda. aminnn
makasih mbak, aamiin.