IMG029

 

 

 

IMG-20141105-03244

 

 

 

 

MWS alkautsar

 

 

 

 

 

Alhamdulillah di bulan kelahiran saya kemarin, Allah memberikan kado istimewa yaitu buku antologi saya My Wedding Story sudah selesai dicetak. Dan kini sudah nangkring di toko-toko buku Gramedia menunggu diborong sama pembaca.
Perjalanan MWS dari buku indie hingga akhirnya dilirik oleh penerbit mayor Al-Kautsar cukup panjang dan berliku. Bermula dari penjualan MWS yang cukup bagus meski hanya dipasarkan secara online lewat Mozaik Indie Publisher dan kontributor MWS, kemudian ditambah lagi rasa iri melihat kesuksesan beberapa teman yang berhasil membawa naskah indienya hingga diterbitkan ulang oleh penerbit mayor membuat saya tergerak untuk melakukan hal yang sama.
Saya pun lalu mulai mendata beberapa penerbit yang saya rasa cocok untuk menerbitkan MWS. Saya prioritaskan penerbit yang mau menerima naskah dalam bentuk soft file. Bukannya sok mau mendukung gerakan penghematan pohon namun lebih karena menghemat isi dompet saya wekekekeke.
Oh iya, sebelumnya tentu saya meminta ijin kepada semua kontributor dan Alhamdulillah setuju semua. Terhitung ada lima penerbit yang saya kirimi naskah MWS. Ada yang saya kirimkan secara bersamaan namun ada pula yang berselang dua minggu hingga sebulan. Pertimbangan saya kalau harus mengirimkan satu per satu dan masing-masing harus menunggu minimal 3 bulan tinggal hitung saja berapa waktu yang dibutuhkan. Yang terpenting jika nanti di antara lima penerbit itu sudah ada yang acc maka saya akan segera mengirimkan pemberitahuan kepada 4 penerbit yang lain.

 ***

Setelah menunggu tiga bulan email jawaban dari para penerbit mulai saya terima. Tidak semuanya dikirim sesuai janji yang diberikan sih, ada yang mesti saya tagih terlebih dahulu. Dan ya hidup tak selalu memberikan kenyataan yang sesuai dengan harapan kita, empat penerbit menolak naskah MWS dengan alasan-alasan klise seperti: maaf naskahnya tidak sesuai dengan kriteria penerbitan kami atau maaf buku sejenis sudah ada di pasaran. Untungnya karena ini naskah antologi jadi rasa kecewanya bisa dibagi bersama-sama sehingga nggak sampai down banget.
Sambil menunggu jawaban dari penerbit kelima, kami sudah mempersiapkan rencana untuk mencetak ulang sendiri MWS. Karena sebenarnya saat naskah MWS masih menunggu jawaban dari penerbit, permintaan dari para pembeli masih terus berdatangan.
Jawaban dari penerbit kelima tak kunjung dating hingga saya sedikit melupakan MWS dan konsen pada pekerjaan dan proyek buku Mozaik yang lain. Lalu suatu siang ketika saya sedang ada acara seminar di kantor, mendadak ada telepon masuk. Saya langsung deg-degan ketika melihat nomernya yang diawali angka 021. Wah telepon dari Jakarta, siapa nih yang nyasar nelpon saya.

“Assalamu’alaikum, ini benar dengan Pak Ihwan?”
“Walaikumsalam, iya benar. Ini dari mana?”
“Saya Rukiyah dari Al-Kautsar Pak. Saya mau mengkonfirmasi apakah benar Bapak yang mengirimkan naskah My Wedding Story?”
“Iya Mbak benar,” hati saya langsung berbunga-bunga begitu mendengar judul buku saya tersebut.
“Selamat ya Pak, naskahnya akan diterbitkan Al-Kautsar, mohon dikirimkan file wordnya ya Pak.”
“Beneran Mbak?”
“Iya Pak.”
“Oke-oke, nanti segera saya kirim, ini saya masih ada acara.”
“Oke, kami tunggu Pak. Wasalamu’alaikum.”

 ***

Naskah dalam bentuk word sudah saya kirimkan ke redaksi Al-Kautsar, saya pun juga sudah mengabarkan berita gembira ini kepada para kontributor di grup MWS di FB. Akhirnya penantian panjang kami berbuah manis. Hilang sudah perasaan di-PHP oleh para penerbit.
Pada awal proses penerbitan sempat ada negosiasi besaran royalti diberikan, harap maklum buku MWS ditulis oleh 25 orang sehingga kami berharap bisa mendapat yang lebih. Namun keputusan Al-Kautsar tidak bisa diubah sehingga kami harus legowo menerimanya. Yang membuat saya salut adalah para kontributor tidak mau terlalu ngotot ingin royaltinya ditambah, yang terpenting adalah MWS bisa diproduksi lebih banyak dan didistribusikan ke seluruh Indonesia sehingga bisa makin luas menebarkan inspirasi tentang pernikahan kepada pembaca.
Yang menjadi editor MWS kali ini adalah Mbak Aminah Mustari. Namun proses editing sempat tertunda karena Mbak Aimah sedang menjalankan ibadah umroh sehingga kami masih harus bersabar menunggu MWS selesai diterbitkan. Untuk urusan cover ternyata kami tidak dilibatkan oleh pihak penerbit, entah itu dimintai pendapat tentang konsepnya atau diberi pilihan cover. Akibatnya ada dua nama penulis yang hampir tidak dicantumkan di cover, untunglah saya mengetahuinya di detik-detik terakhir dan masih bisa diubah. Yaa, menerbitkan di jalur mayor memang tidak bisa sebebas di jalur indie. Namun saya memaklumi karena semua ada plus dan minusnya.

 ***

Sebuah kesuksesan tidak bisa hanya diimpi-impikan namun harus diupayakan. Ketika buku kita diterbitkan penerbit mayor bukan berarti kita mendapatkan jaminan bahwa buku itu akan menjadi best seller. Atau kita bersikap masa bodoh karena kita tidak ikut mengeluarkan biaya pencetakannya. Justru tanggung jawab kita makin besar untuk membuat buku itu sukses. Jaman sekarang, sebagai penulis kita tidak hanya dituntut untuk bisa menulis buku namun juga harus cerdik memasarkan karya kita.
Nah salah satu upaya saya agar My Wedding Story versi Al-Kautsar lebih sukses dari versi indienya, maka saya membuat sebuah fanpage. Tujuan saya untuk mengenalkan MWS pada para pembaca baru dan menjalin silaturahmi dengan pembaca lama. Agar menarik orang-orang untuk memberikan jempolnya, saya lalu menggagas sebuah kuis berhadiah buku MWS. Kuisnya sederhana sekali, para peserta hanya diminta mengupload foto pernikahan mereka. Nantinya akan dipilih dua orang pemenang berdasarkan like terbanyak dan foto terbaik. Alhamdulillah kuis ini sangat efektif menambah jumlah like di fanpage MWS.

 ***

Perjalanan My Wedding Story dari sebuah buku indie hingga diterbitkan ulang oleh penerbit mayor hanyalah satu contoh dari kisah-kisah sukses yang serupa, bahkan lebih hebat dari pencapaian yang kami lakukan. Kita bisa menyebut Supernova yang awalnya diterbitkan indie oleh Dee sebagai hadiah ulang tahun buat dirinya sendiri namun malah mengguncang dunia literasi Indonesia dan menjadi mega best seller. Tak heran jika penerbit sekelas Bentang lalu menerbitkan ulang Supernova 1 dan seri-seri selanjutnya. Bahkan bulan Desember nanti film Supernova 1 siap mengguncang dunia perfilman Indonesia.
Saya bukan berniat menyejajarkan MWS dengan Supernova. Sungguh saya sangat tahu diri dan mengakui kalau MWS dan Supernova ibarat bumi dan langit. Jalan yang harus kami tempuh masih jauuh sekali jika ingin sesukses Supernova. Oleh karena itu ijinkan kami memanjatkan doa semoga jalan yang harus dilalui MWS untuk meraih kesuksesan dipermudah oleh Allah, minimal cetakan pertama yang sebanyak 3000 eksemplar ini ludes terjual, aamiin.
Bagi teman-teman yang ingin membantu agar doa kami terkabul segera borong buku My Wedding Story di toko-toko buku terdekat di kotamu. Sepengetahuan saya MWS saat ini sudah bisa didapatkan di toko buku Gramedia dengan harga Rp.58.000, next time saya akan coba cek di toko buku lain. Ataauu jika kalian ingin mendapatkan diskon 25% plus TTD saya yang seperti cakar ayam, silakan order langsung ke nomer ini: 082233822410 he he he, endingnya tetep saja promosi.

 

About Mr. Moz

Berjiwa muda dan semangat dalam berkarya

Satu tanggapan »

  1. ayanapunya berkata:

    selamat ya, mas ihwan. semoga makin sukses 🙂

  2. nengwie berkata:

    Selamat yaaa.. Semoga berkah dan sukses selalu…

  3. tinsyam berkata:

    happy belated birthday ihwan.. semoga selalu sehat bahagia dan sukses nerbit bukubukunya..

Tinggalkan komentar